Holding sun

Holding sun

Selasa, 25 Agustus 2015

My Wedding Ceremonies

Ta daaa.. Lama banget nih gak main di blog. Emm...mumpung masi bergelar pengantin baru, jadi kepingin ceritain tentang semuaaa prosesi pernikahanku kemarin. Siapa tau aja bisa jadi bahan bacaan buat kalian yang berencana menggelar acara serupa. Langsung aja yukkk...:*

Karena keluargaku sama keluarga suami sama sama tinggal di kampung, jadi mau gak mau kami masih mengikuti adat ketimuran, yang emang harus berhari-hari rampungnya. Capek?? Iyaa sihhh, tapi serunya malah berasa lama loo..bisa jadi pengantin berhari-hari..hihi... Apa aja sih prosesinya?? Kita buka yugg..^^

1. Sabtu, 01 Agustus 2015 - Ngruwat -


Hari itu adalah ritual wedding pertama di keluargaku. Namanya Ngruwat, lebih tepatnya Ngruwat Santri. Emm..katanya nih,,perlu dilakuin ritual ini karena aku dua bersaudara, aku perempuan dan adikku laki-laki. Jadi, untuk menghindarkan dari bala, begitu katanya. Emtahlah...ini termasuk syirik apa enggak. Jika iya, smoga Allah mengampuni hamba yang tak berdaya ini. :)
Nahh..untuk acara ini, yg harus disiapkan adalah air dari 7 sumber, kembang setaman, ingkung ayam kampung, telur ayam kampung, dan nasi uduk untuk kenduri setelah acara. Enggak tau pula apa esensi dari bahan-bahan itu, hehe... Acaranya sih sebenarnya gak muluk-muluk. Awalnya hanya pembacaan Yaasiin dan Tahlil biasa, layaknya Jamaah Yaasiin biasa. setelah selesai, baru deh dilanjutin sama kenduri. Sebenrnya sih kata tetangga-tetangga aku, pengantin dan keluarganya harus standby dan mengikuti jalannya acara. Tapi, berhubung gak dipanggil sama tetua adatnya,dan kebetulan juga lagi ada pasar malam di dekat rumah, maka jadi deh aku kabur,,wkwkwk.... Acara Ngruat ini dilakukan ba'da Isya hingga jam setengah sepuluh (kalo gak salah :-P). Ada yang bilang, air 7 sumbernya harus dipakek mandi keesokan harinya. Ehh... lagi-lagi nih, karena aku penganut aliran anti mainstream, airnya malah aku pakek nyiram bunga,hihihi... (Gak boleh ditiru yaa...)

2. Rabu, 05 Agustus 2015 -Becekan/Buwuhan-

Ini nih, acara yang gak direncanakan tapi terlaksana. Haduhh...tau sendiri kan, kalo dulu di kepanitiaan terjadi hal semacam ini, pasti bikin galau plus ribet sana sini. Awalnya, keluargaku hanya berencana ngadain pengajian aja, gak pakek rame-rame. Tapi... pas hari raya kemarin, sanak saudara pada nanyain dan bilang mau datang meskipun gak diundang. Alhasil, Rabu itu udah banyak banget keluarga dari jauh yang datang. Mana datangnya pagi-pagi lagi, aku belum mandi Makkk....hihihi... Edisi pengantinnya masih bau iler..wkwkwk....

3. Kamis, 06 Agustus 2015 -Akad Nikah-

Woww...this is the most important day. Pasti lah ya,,,semua acara sama perayaan gak bakal bermakna jika akad nikahnya gagal. Akadnya sih jam 3 sore, tapi aku sudah didandanin dari pagi,, uhh...pusng juga nih kepala,,hehe... Dari pagi masih banyak tamu Bapak dan Ibu yang datang, mau gak mau aku harus ikut menyapa dong...^^ Jam 12.00 WIB. Udah deg-deg an nii... Kabar terakhir dari calon suami, mereka masih ada acara Nyambung Tuwuh di rumah sana (aka TA). Bakal telat pasti,,pikirku. Dan benar saja, mereka baru berangkat jam 13.30, padahal perjalanan kesana 1,5 jam jika naik motor plus gak ada gangguan sama sekali. Jam 15.00 WIB. Udah dehh...semua orang nanyain, "kok belum datang, sampek mana?" Waduhh...riweh dehh..apalagi pas pak penghulunya udah nyampek rumahku duluan. Rasanyaa... dag dig dug derrr...bukan apa-apa, aku cuma khawatir aja sama calon suamiku. Gimana kalo... Gimana jika... Haduhh...pikiran-pikiran buruk berkecamuk dehh..:( Alhamdulillah..jam 15.30 WIB, rombongan calon suamiku tiba. Tanpa menunggu lama, langsung saja dieksekusi. Bapak penghulunya juga sudah gak sabar gitu, apalagi pengantinnya..hehehe...
Moment sakral yang semestinya berlangsung dengan khidmad dan tenang disulap menjadi gelak tawa layaknya panggung komedi. Emang dasarnya suamiku suka ketawa,sampai pas akad pun senyum tak pernah urung dari wajah tampannya., wowww... Pak Penghulu yang berwajah seram pun urung marah-marah karena keterlambatan acara, padahal nih,,pak penghulu di desaku itu terkenal galak, telat sedikit aja, langsung ngamuk dan minta denda sampai ratusan ribu. Beruntung dehh punya calon suami yang rajin ketawa plus innocent..hihihi.... Kehebohan gak berakhir disitu, begitu berjabat tangan dan mengucap ijab qabul...."Saya terima nikahnya L... binti ..... dengan mas kawin......" duaarrrrr.... mana yaa mas kawinnya??? Waduuhhhh...ampuuunnn..mas kawinnya ketinggalan Pakkk... Seketika pecahlah tawa dari seluruh keluarga yang menyaksikan prosesi akad nikahku itu. Hahhaha...mau ngambil?? Jauhhh... Masa iya mesti dipending..:( Untungnya, mas kawinnya hanya uang, jadi minjem dulu  dahh... Minjem duit dulu ke Om, meski jumlahnya gak sama persis, tapi pak penghulu mau menerima. Emmm... jumlahnya sih disesuaiin sama tanggal akadnya, tapi gk usah disebutin lahh yaa..biar gak terlihat hargaku yang murah..wkwkwk....
Sahhh...Alhamdulillah,, akhirnya dengan mas kawin minjem, aku udah sah jadi istri orang..hehehe...

4. Jumat, 07  Agustus 2015 - Temu Manten + Walimatul Ursy -

Hari itu saatnya keluarga dari mempelai pria datang ke rumah mempelai wanita, istilahnya ngeterne manten lanang. Keluarga mertua datang pukul 11.00 WIB, kemudian lanjut Sholat jumat dahulu, sementara prosesi dilakukan setelah sholat Jumat. Saat prosesi, pengantin pria ditempatkan di luar gerbang, pertanda bahwa mereka yang bertamu, kemudian aku dari dalam rumah berjalan diikuti dengan rangkaian janur kuning (dinamakan kembar mayang) yang dibawa oleh dua orang perawan. Begitu juga dengan mempelai pria, berjalan diikuti kembar mayang yang dibawa oleh dua orang perjaka. Ketika sudah dekat, aku dan suami bergantian melempar seikat daun sirih kearah badan masing-masing. Setelah itu, masing-masing kembar mayang ditukar (yang dibawa si perawan ditukar dengan yang dibawa si perjaka), yang sepasang tetap dibawa, yang sepasang dilempar ke atap rumah. Sementara itu, aku berlutut membersihkan kaki suamiku dengan kembang setaman, kemudian memecahkan telur ayam kampung di kakinya. Esensinya, istri itu harus melayani suaminya dan patuh perintahnya. Begitu mungkin ya,,hehe... Usai pecah telur, aku disuruh bergandengan tangan dengan suami sambil berjalan berputar sebanyak tiga kali (untung gak banyak-banyak, bisa pusing yaa..hehehe). Usai itu, Bapakku menuntun kami berdua menunju ke pelaminan menggunakan sindur (kain merah yang ditelangkupkan kepada kedua mempelai), sedangkan Ibuku menuntun dari belakang. Kami kemudian didudukkan di pelaminan. Lalu suami menaburkan beras dan uang koin ke arahku, yang harus aku terima menggunakan kain. Hal ini pertanda, suami harus memberikan nafkah kepada istri dan istri harus menerima dengan ikhlas. Kemudian bungkusan kain tersebut diberikan kepada Ibuku. Berikutnya, acara suap-suapan. Kami diberikan nasi tumpeng kecil dan air di gelas. Bergantian suami menyuapi aku, dan aku menyuapinya. Lucu juga sihh...diliatin banyak orang..wkwkwk.... Setelah kenyang, lanjut sungkeman, pertama ke orang tuaku, kemudian perwakilan orang tua suami. Mungkin karena sudah terbawa suasana rame dari awal, jadi aku malah ketawa-ketawa aja, suamiku yang haru sampek keluar air matanya. Wiii...so sweet dehhh... Dann.. prosesi selesai, lanjut footo-foto..
Malamnya, diteruskan dengan Walimatul Ursy, sekalian dengan Walimatul Aqiqah adik aku. Pengajian biasa sih, mengundang kyai dari Malang. Sebenarnya acara dimulai ba'da Isya, tapi molor sampai hampir jam 9 karena menunggu pak kyai nya datang. Huhh...rasanya udah lengket aja nih mata. Tapi pas pengajiannya, berhubung kami dipajang di pelaminan, melek lagi dehh..hehehe... Yaaa... pengajiannya sih membahas rumah tangga gitu, siiipp deh buat pedoman..

5. Sabtu, 08 Agustus  2015 - Becekan Mertua -

Setelah rampung acara di rumahku, lanjut dehh di rumah mertua. Sabtu pagi aku dan suami balik ke rumahnya. Sama halnya dengan di rumahku, tugasku adalah menyalami tamu-tamu undangan yang datang. Meskipun teknisnya beda, tapi secara umum sama lahh dengan becekan di rumahku.

6. Minggu, 09 Agustus 2015 - Ngunduh Manten + Resepsi -

Hari itu keluargaku datang ke rumah mertua, pura-puranya sih nganterin aku,hihi.. lahh..kan aku udah pergi duluan,hehe... Jam 10.00, keluargaku datang. Aku dan suami berjalan di depan rombongan keluargaku, biar terkesan aku baru datang gitu,,hihi.. Setelah itu dicegat orangtua suami yang menyuapi nasi dan memberi minum dari kendi. Selanjutnya, giliran orang tua suami yang mengiring kami memakai sindur menuju ke palaminan. Kemudian sungkeman, mulai orangtua suami dan orangtuaku. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto-foto. Sebelum dhuhur acar sudah selesai dan kelurgaku pulang kembali. Ada rasa bahagia, sedih dan juga takut,, aku ditinggal sendiri, di habitat yang masing asing bagiku. Ahh...segera saja aku tepis rasa itu, karena masih ada resepsi yang menunggu. Jam 13.00, acara resepsi. Seperti biasanya, resepsi pernikahanku juga berkonsep standing party, jadi aku hanya berdiri di pelaminan, gak terlalu capek lahh.. Bedanya, kami sendir, gak ada orang tua yang mendampingi di samping mempelai seperti biasanya. Rencananya sih memang ada orangtua, tapi maklumlah, selalu ada yang tak sesuai rencana,,hehe... 

Resepsi adalah prosesi terakhir, Alhamdulillah... Sebenarnya masih ada yang namanya sepasaran, tapi hanya kenduri biasa, tidak perlu memakan tenaga lebih,,hehehe... Semua selesai, kata SAH telah terucap, saatnya bersiaappp... Eiitzz..bersiap apa nih?? Ya bersiap perang lahh..perang melawan semua godaan syaitan untuk menuju keluarga yang Sakinah Mawaddah wa Rahmah, keluarga yang sukses di dunia hingga akhirat. Bismillah.. Insya Allah pasti bisa!! ^^

Selasa, 02 Juni 2015

Marriage Pressure - Stress pra nikah (Say No)

Apakah kalian pernah mengalami yang namanya marriage pressure ini?? Yaa..menurut pendapat sebagian orang (narasumber yang aku wawancarai) pressure yang terjadi menjelang pernikahan ini banyak menyerang wanita. Tekanan bisa berasal dari dalam diri orang itu sendiri ataupun dari faktor luar. Hal tersebut akan memicu ketidakpercayaan terhadap pasangan, keraguan terhadap pernikahan, dan stress yang menyebabkan terganggunya aktivitas pra nikah.
Apa sihh penyebab marriage pressure ini?? Coba kita telaah satu persatu yuk, beserta solusi untuk menghadapinya, versi aku..^^
- Ta'aruf yang terlalu lama. Jangka waktu antara lamaran dengan pernikahan yang terlalu lama berpotensi menimbulkan stress bagi pengantin, terutama pihak perempuan. Memang sihh, akan semakin banyak waktu yang digunakan untuk prepare, apalagi di zaman sekarang menikah juga membutuhkan biaya yang tak sedikit. Namun dari segi mental, hal itu masa penantian ini justru akan menimbulkan kecemasan. Kita tak akan tahu apa yang terjadi esok, jadi motto lebih cepat lebih baik tampaknya paling benar disini. Bagaimana jika terjadi sesuatu sebelum hari pernikahan? Bagaimana jika tak sanggup menjaga pandangan, bahkan nafsu? Apalagi untuk yang telah lama "pacaran", tentu kadar stress akan semakin tinggi. Solusinya pasti dengan banyak-banyak berdoa, beristighfar, dan mendekatkan diri pada sang Pencipta. Itu pasti, solusi untuk semua masalah^^ Segerakanlah menikah. Jika tak bisa, jangan terlalu sering bertemu dengan calon, jika perlu bertemu usahakan ada yang menemani dan ditempat ramai. Selalu berpikir positif, percayalah bahwa calon pasangam kita adalah orang yang dipilihkan Allah untuk kita.

- Biaya pernikahan. Semua orang menginginkan pernikahannya berkesan, karena itu aalah moment sakral yang diharapkan hanya diakukan sekai seumur hidup. Tak jarang mereka rela merogoh kocek yang besar demi kemeriahan pesta. Namun hal tersebut justru kerap membuat pengantin stress. Apalagi jika budget pernikahan impian mereka melebihi kapasitas kemampuan. Sehingga harus melakukan berbagai cara untuk menambah budget. Tak jarang ada yang menjual tanah, bahkan nekad utang untuk moment ini. Apalagi jika kebetulan apes pas kecopetan, kemalingan atau keranpokan. Ditambah biaya kebutuhan hidup sehari-hari, belum lagi jika waktunya mendekati lebaran. Yaa..mana bisa gak stress kalo gitu caranya..hihi.. Sebenarnya hal itu salah besar. Mengingat pernikahan bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal dari kehidupan yang sebenarnya, dimana kemandirian manusia diuji. Kalau buat nikah harus ngluarin semua duit, mau dikasih makan apa bini kita nanti bang..??! :-P Solusinya simple sebenarnya. Menikah kan gak butuh biaya mahal, asal syarat dan rukunnya terpenuhi, sah sudah. Paling mentok 1jt itu udah bisa sah dimata agama dan hukum loo. Apalagi sekarang sudah banyak event nikah massal yang biayanya gratis. Kurang enak apa coba.. Jadi, gak ada alasan lagi untuk menunda pernikahan dengan alasan budget, apalagi sampai menumpuk hutang buat nikahan. Maluu ahh..:( Akan lebih bijak jika uang untuk pestanya dianggarin buat kehidupan pasca menikah. Untung klo bisa buat DP rumah..hihi.. Kalau gak, kan bisa ditabung untuk keperluan sehari2, jangan sampai abis nikah ribut2 gara2 kantong kering, gak bisa beli beras. Malu sama kucing..hihihi..
- Tuntutan dari calon mempelai. Menurut pengalaman, manusia itu gak ada puasnya. Dikasih ini, minta itu, ditambahin ini, kurang lagi yang itu. Lumrah sih sebenarnya. Tapiii... Kalau dikasih jodoh si A tapi pengennya kayak B gimana?? Alhasil, si A dituntut untuk seperti si B. Kasihan banget yaa..:( Apalagi untuk yang udah kenal lama, tentunya akan sangat tahu jika ada yang gak disuka atau kekurangan pada diri pasangan. Nah..pas mau nikah dateng deh tuh seabreg list tentang kekurangan yang harus diperbaiki dari pasangan. Gilaa..belum nikah aja udah kayak gitu, gimana pas udah sah. Stress banget gak tuh..??  Biar gak kejadian seperti ini, pilih calon yang bener2 cinta sama kamu, yang tulus cinta karena Allah, dan menikah tujuannya untuk mengharap ridlo Allah. Dijamin deh, bakal bisa menerima kekurangan masing-masing pasangan atau justru hebatnya malah bisa mengubahnya jadi kelebihan. Gak ada lagi list-list panjang tentang kekurangan, saling mrnjelekkan, apalagi meremehkan. Dan ketika disodorkan secarik kertas untuk menulis kekurangan pasangan, hanya kertas putihlah yang tersisa. Pernah nonton video seperti itu, pas sama sang istri diminta nulis kekurangan istrinya, ternyata sang suami tak menulis apa-apa. Jawabnya, aku mencintaimu karena Allah, aku sama sekali tak melihat kekurangan dalam dirimu. Dan ketika si istri kembali berkata, tapi manusia tak ada yang sempurna. Suami berkata, Allah mempercayakanku sebagai suamimu, semua kekuranganmu adalah tugasku untuk melengkapinya. Wowwww....so sweeett banget kan..^^

Nahh..pernikahan adalah sesuatu yang suci. Jangan kotori persiapan pernikahanmu dengan stress dan pikiran negatif. Kata temanku, setan sangat membenci pernikahan, jadi jangan biarkan dia juga merusak hari bahagiamu. Semoga kita semua mendapat jodoh yang terbaik, yang setia menemani kita di dunia dan menyempurnakannya di surga. Aamiin..:)

Enjoy marriage happiness without "marriage pressure".. Love you all..:*

Sabtu, 30 Mei 2015

Serunya Berbelanja di -Pasar Pagi "Tugu Pahlawan"-

Sebagian dari kalian pasti sudah tak asing lagi dengan nama pasar pagi Tugu Pahlawan ini, tapi bagi kalian yang berdomisili di luar surabaya atau penghuni baru surabaya, mungkin masih bertanya-tanya. Yaa... pasar ini adalah pasar dadakan yang buka tiap Sabtu dan Minggu mulai dari Jl. Stasiun Seurabaya Kota hingga berakhir di Tugu Pahlawan. Waktunya dari pagiii, jam 5 mungkn, (karena tiap aku kesana udah rame aja,,hehehe...) hingga jam 9 pagi (eh salah, lebih tepatnya sampai Bapak Ibu Satpol PP "menguyak-uyak" para pedagang sambil bawa pentungan..hihihi...). Pasar ini memang berada di sepanjang jalan raya, sehingga kehadirannya memang sedikit banyak mengganggu lalu lintas. Tapi jangan salah,, tiap minggu kawasan pasar pagi ini ruameeeee bangeett, gak pernah sepi pokoknya, asyik banget buat ngisi waktu weekend kamu. setelah puas berbelanja, kalian bisa bersantai di kompleks Tugu Pahlawan sambil cari angin, selfie, makan cilok, piknik bareng keluarga, atau pacaran,, ups...

Suasana Pasar Pagi "Tugu Pahlawan" 

Pasar pagi di hari Sabtu
Dulu aku pikir pasar ini hanya nongol pada hari Minggu aja, tapi ternyata hari Sabtu pun hadir. Bedanya, kalau hari Sabtu hanya pakaian-pakaian aja yang dijual dan tempatnya juga hanya dari Jl. Surabaya Kota sampai depan Kantor PELNI atau depannya jembatan kereta api kiri Tugu Pahlawan. Pengunjungnya pun tak seramai kalau hari Minggu. Sekedar megingatkan, jika hendak mengunjungi pasar pagi di hari Sabtu ini, bawalah air minum dan cemilan sendiri dari rumah, karena jarang sekali yang jual makanan dan minuman, hehehe...


Apa aja sih yang dijual di pasar pagi ini?? jangan khawatir, semuaaa ada di sini. Buat emak-emak, bapak-bapak, adek-adek, kakak-kakak, sampai keperluan adek bayi juga tersedia. Aneka jenis pakaian, jajanan, alat-alat rumah tangga, perhiasan, mainan, aksesoris, bahkan hewan peliharaan seperti hamster, marmut dan ikan pun ada. Kalau masalah makanan, paling banyak di sepanjang jalan depannya Kantor Gubernur, lengkap dan khasnya Surabaya (ada pecel, lontong balap, kupang, sate ayam, sate urap, sate kambing, soto, nasi goreng, nasi campur, lalapan, banyaaakkk lagi dehh..). Untuk baju nih, yang paling rame di sekitaran Stasiun Surabaya Kota sampai Gedungnya Mandiri. Di sana dipajang baju-baju ekspor (katanya) aneka jenis. Tapi jika ingin kualitas yang lebih bagus, silahkan pilih berbelanja di sekitaran Tugu Pahlawan, karena produk yang dijual kebanyakan produk yang sudah memiliki brand. Ada juga jaket-jaket "Adidas" original yang kata penjualnya cuci gudang Ramayana, hihihi... Lumayan lengkap lahh..

Sate urap daging ayam (8.000/5 tusuk)
Soal harga?? gak perlu khawatir, Semua yang dijual disini ramah sama kantong kita. Pengen baju, ada loo baju yang harganya 10 ribu rupiah per biji. Nah lohh,, murah bingiiitt kan?? Emang kayak gitu, baju-baju yang dijual di sepanjang Jl. Surabaya Kota berharga dibawah standar, ada yang 10.000, 15.000, 25.000, 50.000, bahkan 10.000 dapet 3 pun ada. Kenapa ya? Yaa... katanya sih baju-baju tersebut berasal dari luar negeri, alias baju bekas pakai yang dikirim ke Indonesia melalui pelabuhan, dan belinya tu per kg, jadi mskipun dijual dengan harga sangat murah, para pedagang gak akan rugi. Emm..kayak yang dijual di Pasar Senen di Jakarta itu loo... Kelemahannya, kondisi baju sudah sangat lusuh karena dulu datangnya dimasukkan karung-karung gitu. Jadi, kalau kamu mutusin membeli baju disini, sebelum dipakek harus dicuci bersih trus disetrika yang licin dulu yaa...:P. Buat barang-barang yang lain harganya emang lebih miring daripada di tempat lain. Hanya saja, kuncinya adalah... PINTER NAWAR. Yupp... gak seperti di toko yang sudah dibandrol dengan harga pas, disini prinsip tawar menawar masih menjadi pilihan. Pedagang di pasar pagi sering keterlaluan, setelah melihat wajah-wajah polos nan lugu, harga barang bisa dinaikkan hingga 3x lipat. Pernah kejadian, aku iseng nanya harga kemeja cewek, pedagangnya bilang 75.000 rupiah, iseng aku tawar 20.000, eee...langsung diturunin jadi 25.000, anjlok banget, dari harga awal 75.000 langsung dikasih 25.000 dengan sekali tawar. langsung deh,, aku tinggal pergi aja, karena emang aku gak niat beli,,hihihi... Untuk yang suka pakek jam tangan, disini banyak disediain jam tangan merk-merk terkenal, ada yang ori, ada pula yang KW. Pernah aku lihat jam tangan merk US Army berharga 50.000, padahal kakakku baru saja beli jam tangan serupa dengan merk dan model yang sama senilai 200.000, itu pun sudah diskon 70%. Haha.. dilihat dari fungsinya, sama juga kann, jadi kalau buat keren-kerenan, beli yang KW saja sudah cukup, sementara sisa uangnya bisa ditabung deh buat bekal nikah,,wkwkwk... Kalau harga makanannya sih standar-standar aja menurutku, sama kayak di warung-warung pada umumnya. Soto ayam 10.000 rupiah, sate ayam 8.000 rupiah (5 tusuk), pecel 5.000-7.000 rupiah (tergantung lauk), lontong balap 10.000 rupiah, yaa segituan lah kira-kira. Tapi kalau beli makanan ini gak bisa ditawar loo..hihihi...


Nahhh...setelah lelah berbelanja, kita bisa istirahat nih ke kompleks Tugu Pahlawan. Seruuu kann... ^^ (Mau tahu tentang Tugu Pahlawan? Cek disini yaa..http://lulukkristya.blogspot.com/2015/05/tugu-pahlawan-surabaya-icon.html) So,, gak bingung lagi kan weekend ini mau kemana..:) Selain belanja, bisa juga sambil olahraga dan berkumpul bersama keluarga tercinta. Wahhh...:*
Next Step, Tugu Pahlawan
http://lulukkristya.blogspot.com/2015/05/tugu-pahlawan-surabaya-icon.html

"Tugu Pahlawan" Surabaya Icon

Yayayy... sapa sih yang gak kenal sama bangunan yang satu ini.. Apalagi kamu yang sempat tinggal di Surabaya, kurang lengkap rasanya jika tak berkunjung ke tempat bersejarah ini. Tugu Pahlawan terletak di Jl. Pahlawan, Bubudan, sebelahnya Kantor Gubernur. Mudah loo buat ditempuh. Jika kamu dari arah Malang, Pasuruan, dan Sidoarjo, bisa naik KRL turun di stasiun Surabaya Kota, lalu jalan bentar udah nyampek kok. Apalagi jika hari Minggu, sepanjang perjalanan kalian bisa menikmati pasar pagi yang menyediakan anekan kebutuhan kita sehari-hari. Jadi, dijamin gak capek dehh.. Kalau memilih naik bis kota juga bisa, dari Terminal Bungurasih langsung saja naik bus kota tujuan JMP yang lewat kota, tinggal turun di depannya Tugu Pahlawan. 

Monumen Sepuluh Nopember

Tau gak, kenapa kakek-kakek kita di zaman dahulu susah payah membangun monumen besar ini?? Yaa... tak lain adalah untuk menghormati dan mengenang jasa prajurit pemberani Surabaya yang tewas melawan sekutu yang ingin menduduki Surabaya pada tanggal 10 November 1945 silam. Karena itulah, monumen ini disebut juga Monumen 10 November. Pantas jika Surabaya disebut sebagai Kota Pahlawan. Awal masuk kompleks monumen saja kita sudah bisa melihat relief gambaran perjuangan bangsa kita dalam melawan penjajah dahulu kala, Pintu masuk kompleks juga terbilang unik, keren buat foto-foto,,lohhh...hihihi....


Setelah memasuki kompleks, mata kita akan disuguhi oleh patung Bung Karno dan Bung Hatta yang berdiri kokoh diapit pilar-pilar besar di kanan, kiri dan belakang. Melangkah ke dalam, kita akan melihat lapangan hijau luas, tempat biasanya diadakan upacara bendera, namun dapat dimafaatkan pula sebagai tempat piknik dan tempat bermain keluarga,hihi... Banyak anak kecil yang bermain bola, bulu tangkis, atau komunitas yang sedang berkumpul serta tak ketinggalan mereka yang hobby narsis, rela berpanas-panas ria di tengah lapangan untuk mendapat hasil jepretan yang bagus. Asal jangan dikotori aja yaa..^^ Buanglah selalu sampah di tempatnya, dan ingat unuk membersihkan tempat kalian bermain tadi. Di sisi kiri dan kanan terhampar taman-taman yang asri dan pepohonan yang membuat udara semakin segar. Taman ini banyak dipakai sebagai tempat bersantai sambil ngobrol bersama teman, sahabat, keluarga, atau pacar,hihi,,, Aku rasa, tempat ini adalah salah satu tempat tersegar di Surabaya saat ini, mengingat kota ini sudah sangat padat. Selain itu, kita juga dapat melihat kendaraan-kendaraan yang dipakai pada zaman penjajahan dahulu. 

Lebih jauh ke dalam, terdapat museum Sepuluh Nopember. Tiket masuknya 5.000 rupiah untuk umum, sedangkan umtuk pelajar dan mahasiswa hanya perlu menunjukkan kartu pelajar saja. Museum ini buka tiap hari selama seminggu. Untuk hari Senin-Kamis, loket buka mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB, hari Jumat mulai pukul 08.00 - 14.00 WIB, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu buka dari pukul 07.00 - 13.00 WIB. Di dalam museum ini kita dapat melihat diorama cerita perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dan benda-benda peninggalan sejarah, selain itu ada juga pemutaran film dokumenter perjuangan melawan penjajah. 

Di bagian belakang kompleks, terdapat kolam lengkap dengan ikan dan teratainya. Pemandangan ini membuat semua orang betah duduk berlama-lama. Suasana yang sejuk dengan pohon-pohon besar di belakangnya, membuatnya seakan tak terasa jika sdang berada di Surabaya yang terkenal panas. 

Yang pasti, Monumen Tugu Pahlawan adalah tempat yang tak bisa dilewatkan jika sedang berkunjung ke Surabaya. Ditambah lagi jika kita datamg bersama keluarga, entah suami/istri, orang tua, saudara, atau anak-anak kita, tempat ini sangat cocok untuk menambah kebersamaan kalian. Datanglah pada hari Minggu pagi, kompleks monumen Tugu Pahlawan ini akan sangat ramai, karena di hari Minggu ada pasar pagi yang berada di sekitar kawasan Tugu Pahlawan. Jadi, kalian bisa berbelanja sambil bersantai disini.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya"

Sabtu, 16 Mei 2015

Wanita itu....



Wanita itu...
Miniatur dunia yang kompleks,

Wanita itu....
Mengatakan "ya" meskipun "tidak" dalam hatinya,

Wanita itu....
Sekilas tampak rapuh dan lemah namun baja paling kuatpun tak dapat menandinginya,

Wanita itu....
Mengorbankan harta dan tahta agar dapat berdiri memberi kekuatan yang lain,

Wanita itu....
Memendam ribuan duri di hatinya agar tak melukai hati yang lain,

Wanita itu....
Tegar dari luar namun lembut dan selalu haus perhatian,

Wanita itu....
Rela menjadi orang lain demi senyum di bibir sang peminta,

Wanita itu....
Menahan dosa, malu dan harga diri demi melihat jiwa yang lain terpuaskan,

Wanita itu....
Mengabdikan diri seumur hidup sebagai budak suami,

Wanita itu lemah, tapi ia dapat menghancurkanmu.

Senin, 04 Mei 2015

~My Wedding Project…^^~

Heyy,, tahukah kamu, sekarang aku sedang bersemangat mempersiapkan segala hal tentang pernikahanku. Sebagian orang bilang tanggal pernikahanku masih lama, jadi tak perlu memikirkannya sekarang. Huahh.. tapi aku tak bias diam dan tak memikirkannya, apa aku terlalu bersemangat apa aku alay yaa..hihihiii… Terserah kata orang, yang penting, I’m happy to do that. Yayyayyy…J

Tinggal 4 bulan lagi loo (7 Agustus 2015)… dan itungannya udah banyak juga yang aku dan Mas lakuin. Ini nihh.. step by step preparation wedding kami…
  • Nentuin tanggal. Hahaha.. ya iya lah ya, ini dulu steo yang paling penting, sebelum ngomongin konsep dan segala detailnya, harus ada tanggalnya dulu dong. Yang nentuin tanggal ini sesepuh di desanya Mas, percaya gak percaya sih,, sebenarnya menurut kami semua tanggal itu baik, tapi daripada jadi bahan omongan mending ngikutin adat aja dehh..hehe…10 Januari 2015. Pas hari tunangan kami itu, para orang tua mbicarain tanggal pernikahan, ngitungnya berdasarkan weton (hari lahir) ku dan Mas. Pokoknya dihitung pakek biji-biji gitu, kayak main dakon, hihi… tiba-tiba dapet dehh hari Jumat Pon tanggal 21 Syawal, kalo ditranslate ke kalender Masehi, jatuhnya 07 Agustus 2015. Hanya hari itu yang bisa untuk tahun ini, sementara untuk tahun depan gak ada hari yang cocok (aneh ya,, masa dari 265 hari dalam setahun gak ada yang baik buat kami..). Akhirnya, kami dan semua keluarga setuju dengan hari itu. Fix, Jumat, 07 Agustus 2015 J

  • Bikin Timeline/schedule. Meskipun jarak antara tunangan dan hari pernikahan terhitung lama (7 bulan), tapi aku tetep bikin timelinenya sampai hari H. Gak usah ribet, gak perlu pakek Microsoft Project, hihii… yang penting jelas apa yang mau dilakuin, aku buat per minggu, soalnya jangkanya masih lama, ntar kalo udah mendekati mungkin bisa expand jadi per hari.

  • Cost Estimated. Wahh.. ini ni yang berat, masalah duit tu pasti sensitive deh.. :( Pastiin kamu tentuin dulu budget yang kamu siapin buat acara nikahan, setelah itu baru deh dijabarin berdasarkan budget itu, jadi gak akan ada kejadian besar pengeluaran daripada budget anggaran. Usahain jangan terlalu berlebihan, boleh sih kalo ngadain pesta dan syukuran, toh pernikahan kan moment sekali seumur hidup, siapa sih yang gak mau pernikahannya mengesankan,, tapi ingat juga, hidup kalian gak berakhir setelah menikah, justru itu adalah awal lembaran baru kalian yang sesungguhnya, jadi jangan sampai saldo kalian terkuras untuk pesta pernikahan hingga tak ada yang tersisa untuk setelahnya.

  • Wedding Organizer/Vendor. Baru deh tentuin mau pakek WO apa diatur sendiri, tentuin juga vendor yang akan berkontribusi untuk pernikahan kalian. Sebaiknya dari jauh-jauh hari kalian sudah harus survey, agar tidak bentrok dengan acara orang lain, selain itu kalian juga bisa memilih vendor dengan kualitas bagus dan harga miring,,hehehe… kalau bisa, gunakan satu vendor saja, alias borongan, agar acara kalian lebih teratur. Pengalaman saudaraku, karena vendor yang digunakan berbeda-beda (mis. rias, dekorasi, sound system, dokumentasi dan catering dengan vendor yang berbeda-beda), maka akan kesulitan dalam hal koordinasi antar vendor. Contohnya, saat bagian dekorasi sudah mau mulai bekerja, tapi ternyata tim tenda dan panggung belum dipasang, jadi semua pekerjaan jadi molor dari waktunya. Beda halnya ketika menggunakan satu vendor, kita pun dapat dengan mudah melakukan komplain karena tidak kebingungan dengan CP yang terlalu banyak.

  • Start. Mulailah pesan souvenir, undangan, dan semua yang bisa di cicil, hihi.. biar gak repot dan gak berat di ongkos pas di akhir. Untuk kasus pernikahanku, H-7 bulan aku udah liat-liat ke vendor, H-5 bulan liat-liat souvenir, H-4 bulan pesen souvenir, undangan, tas buat yang syukuran, dan fiksasi vendor. Rencananya, H-1 bulan sudah sebar undangan dan finish persiapan, tinggal pesan-pesan catering, karena untuk catering ini, kami pesan dari berbagai penjual,hehe…

  • Administrasi KUA. Untuk hal ini, aku juga masih belum jelas alurnya seperti apa, insya’allah aku bahas di kesempatan lain.

  • Tes Kesehatan. Banyak pasangan yang enggan melakukan tes kesehatan pra nikah, padahal hal ini justru bagian yang sangat penting untuk dilakukan. Apalagi di Indonesia sudah banyak kasus adanya penyakit Talasemia pada bayi, yaitu penyakit bawaan yang terjadi karena orang tuanya memiiki potensi sebagai pembawa Talasemia. Padahal dengan melakukan tes kesehatan pra nikah, hal tersebut dapat dihindari. Ya… berpikirlah lebih jauh, karena kesehatan itu adalah asset yang luar biasa. Jika masih enggan juga untuk melakukan check up general, setidaknya sebelum menikah, pasangan harus melakukan imunisasi, demi kesehatan kedua pasangan dan juga anak-anaknya kelak.



Yahh… pernikahan adalah sebuah titik dalam hidup manusia, dimana kedewasaan, kematangan berpikir dan kemampuan beradaptasi seseorang diuji. Pernikahan adalah langkah mulia untuk menggapai surga dengan cara yang indah. Jadikanlah pernikahanmu berkesan dan menjadi sejarah untuk dapat dikenang bersama anak dan cucu kelak. Raihlan tujuan hidup bersama pasangan kalian, berbahagialah, dan jadilah keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.

Rabu, 22 April 2015

Elegi 22-04-15

Rabu, 22 April 2015. Sebentar lagi hari ini berakhir. Entah...mataku tak mau terpejam. Bayangku melayang menyaksikan seorang gadis di dalam kamar kost kecilnya.

Dia bangun, menatap kembali dinding yang telah usang. Ahh.. Betapa malasnya dia untuk bangkit. "aku kan sedang gak sholat, tidur lagi gak papa lah...", pikirnya. Dia kembali bergelung dalam mimpi.

Tak lama ia kembali terbangun, suara gaduh dari luar menarik perhatiannya. Dia lirik handphone di sampingnya, pukul 06.45. Lanjut dengan cek pesan, tak ada pesan masuk, bahkan dari seseorang yang sudah pasti ia harapkan kabarnya. "uhh..bisa ketinggalan kereta ni kalo gak cepet2 mandi", lalu ia bergegas ke kamar mandi. Sial, ada orang. Terpaksa dia balik ke kamar, eeii.. Belum sempat kabur, seorang bapak separuh baya mencegatnya. Bagai debt collector, bapak itu terlihat menakutkan. Yaa..tagihan kost bulan ini. Dengan wajah polosnya si gadis berkata akan segera membayar. "pagi-pagi udah ditagih bayar kos, huhh.., maaf, saya belum ada uang bapak..", gerutunya.

Akhirnya, 07.30 selesai juga mandi, siap-siap, dan.. emm..tak perlu dandan, karena dia tak ingin ke kondangan, tak juga akan bertemu seorang spesial, cuma berpanas panas ria di kereta penataran yang membawanya ke kampung halaman. Aneh, baru 2 hari lalu ia balik, tapi rasanya sudah sangat lama.

07.45. Sampai juga ia di stasiun. Segera hp nya berdering, telepon dari seorang yang di nantinya itu. Dia senang, dalam hati saja, tapi entah yang keluar dari mulutnya tak sama dengan yang aa di hatinya. Hatinya rindu mendengar suara itu, tapi logikanya kesal karean ia tak jadi prioritas. Ia kesepian, sangat,, tapi tak ada yang peduli dengan sepi dirinya. Mungkin karena rencana untuk hari ini hanya menguap begitu saja, tentang perjalanan ke batu itu, tentang pendakian ke bromo, semua cuma kosong belaka.

Sehari lalu, si gadis menunggu di terminal, mungkin bisa bertemu barang semenit saja, tapi sia-sia, bukan bertemu dengan orang itu, malah digodain preman. Sial. Orang itu bilang,si gadis kemalan, mungkin memang benar.. Karena itulah, logikanya menolak berbaik hati, biarlah dia sadar bahwa aku juga berharga, gak murahan, yg bisa ditemui saat dibutuhin dan gak dipeduliin saat dia gak butuh, begitu pikirnya.

Entah, yang pasti kereta datang dan membawa gadis itu bersamanya. Sial lagi. Sebelahnya seorang lelaki muda, emm..cukup tampan, mengajak bicara banyak. Gaya bicara dan sikap hangatnya cukup menghibur, tapi saat mood sedang gak baik, malah jadi pengen marah2, apalagi ketika topik beralih ke pemerintahan, yg ujung2nya dia jelekin kontraktor. Meskipun sudah tak bekerja di perusahaan konstruksi, tapi si gadis merasa kesal juga, pasalnya dia masih menyayangi mantan tempatnya bekerja itu. Separuh jalan, penderitaan berakhir setelah si lelaki turun. Sekarang ganti ibu-ibu tua dengan cucunya yang masih kecil. Obrol punya obrol, ibu itu turun di malang, tapi belum pernah naik kereta sebelumnya dan beliau juga bingung tentang tujuannya nanti. Yahh.. Berhubung si gadis sudah expert naik kereta, dia temenin ibu itu turun di malang. Pulangnya gimana? Entah.. Malah bisa jalan2 ngusir penat dulu, pikirnya. Lama ibu itu menunggu anaknya yang katanya mau jemput, akhirnya setelah tanya sana sini, ibu itu naik angkot, setelah si gadis memastikan alamat yang diuju dilewati oleh angkot tsb. Terus,, aku kemana?? Aku ingin mbolang dulu di malang, pikir gilanya. Tapi... "kereta api penataran tujuan blitar segera diberangkatkan", lohh.. Itu kereta si gadis belum berangkat. Dengan berlari si gadis masuk kembali ke dalam peron, meski harus berhadapan dulu dengan petugas. Alhamdulillah, ia masih sempat mengejar kereta diikuti dengan teriakan marah2 dari petugas.

Capek, kepala pening karena belum makan dari pagi. Tak apa,, pukul 13.00 sampai juga di rumah. Si gadis makan, saking laparnya sampai belum sempat ngapa2in dulu. Lalu seperti biasa, gadis mengerjakan pekerjaan rumah, memberi makan kucing, ayam dan kambing karena bapak ibunya sedang tak ada di rumah. Tambahan, mengurus adik yang baru pulang sekolah. Sore, tinggal capek dan penat yang dia rasakan. Lagi,, seorang itu tak peduli padaku, sama sekali tak menanyakan keadaanku. Yaa.. Biar saja, toh aku bukan istrinya, tak ada keharusan dia mencemaskanku, pikirnya.

Bayangan gadis itu perlahan kabur dari imagiku. Yaa.. Gadis itu adalah aku, perjalananku sehari tadi. Pengalaman yang esok akan menjadi sejarah. Perjalananku hari ini adalah instrospeksi diri bagiku sebelum tergantikan esok hari dan secuil harap agar esok lebih baik dari hari ini. Aku banyak salah hari ini, marahku dan kesalku lebih besar dari sabar dam syukurku. Aku lebih cepat terbakar. Ya Allah, jadikan esok hamba lebih baik, jadikan jiwa hamba jiwa yang sabar dalam godaan dan syukur dalam setiap keadaan. Terimakasih untuk nafas hari ini.

Semangat Instrospeksi Diri ^^

Minggu, 08 Maret 2015

Tak Sebaik Pisang - LMFF Forum Sastra Bumi Pertiwi

“Berhentilah mengeluh! Kamu hanya perlu bersabar. Nggak ada yang sia-sia di bumi ini, semua pasti ada balasannya, sekecil apapun itu,” tutur Wira sambil menepuk bahu sahabatnya. 
“Gak usah menggurui aku! Ngomong emang gampang, segampang kamu kentut, sekali keluar, beres sudah. Kamu gak ada di posisi aku, kamu gak ngerti! Aku sudah lelah jadi orang baik, aku lelah berkorban. Ternyata yang aku dapatkan hanya nihil, sebaliknya, malah aku yang terus diabaikan. Solidaritas, loyalitas, semua hanya omong kosong! Kenyataanya, kata itu hanya ada dalam kamus, gak ada bukti!” ucap Lingga membabi buta. Sinar kemarahan terpancar jelas dari mata sipitnya.
“Lihatlah pohon-pohon pisang itu! Mereka tak pernah mengeluh meski harus mati setelah buahnya diambil. Mereka rela tumbuh besar, dewasa, berbuah, kemudian ditebang. Mereka lakukan demi manusia, untuk mencukupi kebutuhan kita. Itulah pengorbanan, Ngga. Sekarang kamu sudah kalah sama pohon pisang. Baru saja sedikit berbuat baik, dikecewakan sedikit, sudah putus asa. Itu hanyalah hal kecil, kamu gak sampai mati gara-gara berbuat kebaikan kan? Kamu juga masih bisa hidup normal,” terang Wira tak kalah seriusnya.
“Iya…. Tapi sekarang aku jadi gembel, aku dipecat, dan semua ini karena si bajingan Guntur itu. Dia itu korupsi Wir, baik-baik aku ingatkan, tapi malah aku yang balik disalahkan. Dulu aku pinjemi dia uang, aku kasih tempat tinggal, aku bantu kerja di tempatku, ee… sudah di atas, malah nendang aku dari kantor. Apa maunya tu orang? Kalaupun aku jadi pohon pisang, aku gak akan pernah memberi buahku ke orang macam dia!” gerutunya tak mau berhenti.
“Semua perbuatan ada balasannya, baik kamu maupun Guntur akan dapat balasan yang sebanding. Tuhan itu adil, Ngga…. Berikanlah yang terbaik buat orang lain, jangan berharap mendapat kebaikan. Percayalah, pisang tetap akan berbuah pisang, gak akan jadi jambu.”
Matahari sudah semakin menjauh. Amarah Lingga pun sudah sedikit mereda. Di kiri jalan, para petani telah selesai memanen pisang, tak nampak lagi bahwa lahan itu pernah menjadi kebun pisang. Di kejauhan terlihat dua orang polisi dengan satu orang lagi dalam borgol. Lelaki tinggi kurus, berkulit putih, berjalan dengan penuh paksaan ke arah Wira dan Lingga.
“Wir…. Guntur Wir….,” ucap Lingga tergagap.
“Sekarang kamu percaya kan kalau Tuhan itu adil? Masih mau marah-marah lagi?” jawab Wira santai.

“Nggak Wir….,” balasnya dengan senyum di bibir, tak terlihat sedikitpun kemarahan di wajahnya. Benarlah, bahwa segala sesuatu akan mendapat balasan setimpal.

Diikutkan dalam Lomba Menulis Flash Fiction Forum Sastra Bumi Pertiwi 2012

Suamiku Offshore-ers... (part 1)

Pernahkan di benak kalian terlintas bayangan berdiri berdampingan dengan seorang laki-laki yang akan meninggalkanmu tiap bulan, atau bahkan tiap minggu. Yaa... wanita memang selalu ingin dipuja dan diperhatikan, itu sudah rahasia yang umum. Namun apakah kamu, para kaum hawa mendapatkannya seutuhnya jika suamimu adalah seorang Offshore-ers??

Sekarang yang menjadi masalah utama bukanlah kekhawatiran akan pujaan dan perhatian itu, melainkan tentang kekhawatiran akan keselamatan sang suami. Kita semua tahu bahwa bekerja di laut lepas memiliki risiko yang jauuhhh lebih besar dibandingkan di darat, bahkan tingkatnya sudah mencapai super extreme risk jika diterjemahkan dalam risk level. Jika kita mengutarakan kekhawatiran kita itu pada suami kita, maka akan dijawab dengan ringan, "Alat-alat safety disana sudah banyak dan semua dijamin pasti aman,". Ya.. itu benar sayang... Tapi bagaimana dengan kondisi cuaca, angin, yang kedatangannya tidak dapat diprediksi?? Aku masih akan terus mengkhawatirkanmu sebelum melihatmu tersenyum kembali di hadapanku, sayang... (Jawaban yang klise pula..^~)

Buat kamu para wanita yang berjodoh dengan seorang Offshore-ers atau mungkin masih akan memulai perjodohan, namun bimbang karena profesinya, yukk kita coba kupas semua tentang profesi ini, dari sudut pandang wanita (lebih tepatnya istri).
  • Yakinlah bahwa semua profesi itu baik, asal HALAL
Semua profesi iu baik dan memiliki keistimewaan masing-masing. Percayalah bahwa menjadi Offshore-ers itu KEREN. Bayangkan saja, jika tidak ada Offshore-ers, bagaimana kebutuhan minyak kita terpenuhi? Sumber daya minyak kita yang melimpah butuh tangan-tangan ahli mereka untuk mengambil dan memproduksinya. Keahlian dan kemampuan mereka menjadi tumpuan banyak orang untuk bertahan hidup, banyak profesi lain yang keberlangsungannya tergantung dari Offshore-ers. Jadi, mereka sangat Keren kan,, dan mereka adalah suami kita ^^
  • Khawatir itu Sayang, Cemas itu Cinta...:D
Hujan turun dengan derasnya ditambah dengan petir yang menyambar-nyambar. Aku ambil HP, aku sms sekali dua kali tidak ada balasan, aku telepon, nomornya tidak aktif. Padahal sudah waktunya dia istirahat bekerja. Wowww... Itu yang bikin kita deg-degan, bertanya-tanya, apa yang terjadi di lautan sana? Apakah sedang hujan badai juga? Apakah suamiku baik-baik saja? Kemana dia? Apakah dia terjebak dan tidak dapat kembali ke kapal? Ya Allah,,, sungguh kondisi yang mengacaukan. Yahh.. mau tidak mau kita hanya bisa berdo'a sembari menunggu kabar darinya. Percayakan semuanya pada Sang Maha Pencipta, Insya'Allah tidak akan terjadi apa-apa. Memang ini yang membedakan profesi di laut dengan di darat, tingkat risikonya jauh lebih tinggi (seperti sudah saya sebutkan di awal). Tak apa kita khawatir dan cemas, itu hal sangat wajar, malah akan terasa aneh jika kita tak khawatir sama sekali, namun tidak lantas kita menangis sambil memohon-mohon agar dia berhenti dari pekerjaannya dan memilih bekerja saja di darat, agar kita tidak perlu lagi merasa cemas sepanjang waktu. Don't do that, karena itu bisa saja menjadi tekanan batin bagi suami. Pekerjaanya saja sudah berat, ditambah dengan istri yang terus mengomel minta dia pindah kerja, aduhh,, tambah pusinglah sang suami. Bukankah pekerjaan itu seperti seorang jodoh, kita akan merasa nyaman jika itu jodoh kita, kalau bukan ya gak bakalan betah, meskipun gajinya tinggi. Jadi, dukunglah apapun keputusan suami, apapun yang dia pilih, itu yang terbaik, bukan hanya buatnya, tapi juga buat kita, keluarganya. Bukankah waktu menikah sudah terikat janji untuk selalu bersama dalam kondisi apapun?? (meskipun aku belum menikah dan belum resmi menjadi istri seorang Offshore-ers,,hihihiii..)
  • Jangan Dengarkan Anjing yang Menggonggong 
Percayalah, ketika kamu memutuskan untuk menikah dengan Offshore-ers, akan banyak orang yang memberikan gambaran kurang baik, terutama dari orang yang berpengalaman dan mengerti bagaimana kehidupan di offshore. Ini aku dapatkan ketika aku masih bekerja di salah satu perusahaan EPC, yang memang memiliki partner perusahaan offshore. Atasanku sendiri sering berkata bahwa kehidupan offshore itu kejam, para pekerjanya (yang notabene laki-laki semua) sering disuguhi hiburan wanita sambil berpesta ketika sudah mendarat. Masuk akal juga sih, siapapun pasti bakal bosan jika tiap hari yang dilihat hanya air dan air, beda dengan kita- kita yang bisa jalan-jalan ke mall di saat bosan, karena alasan itulah mereka disuguhi hiburan tersebut agar betah bekerja. Menurut atasanku, hampir semua Offshore-ers seperti itu, apalagi di perusahaan P (tempat calon suamiku bekerja), sering ada pesta yang melibatkan wanita-wanita penghibur di dalamnya. Yahh... siapa sih yang gak was-was dengan kabar seperti itu. Langsung saja aku crosscheck ke orangnya, dia bilang tidak pernah ada pesta yang seperti itu ditempatnya bekerja, hiburannya ya PS, TV atau Gym, katanya. Ya... disini kunci utamanya adalah kepercayaan, jika kamu percaya sepenuhnya dengannya, maka jangan pedulikan orang lain. Toh, kita bisa kan mengontrolnya dari sms, telepon agar kita selalu tahu kabarnya. Selain itu, ini tugas kita sebagai istri untuk terus menjaga suami kita, jangan sampai jatuh ke tempat yang salah, jangan sampai keluar dari jalur keimanan yang selama ini dijaga. Aku yakin, jika kita percaya dengan suami kita, dan kita berikan yang terbaik, tulus mengabdi padanya, maka suami kita pun akan terjaga dan akan terus menjadi milik kita seorang. Jadi, percayalah pada suamimu, jangan pernah terbakar oleh gosip dari orang lain ^^.
  • Dia Tak Pernah ada Untukku

Ya... itulah yang akan kita alami nantinya. Saat moment-moment penting kita, mungkin saja tak ada suami yang menemani. Saat kita ulang tahun mungkin atau saat kita sakit, kita harus siap menghadapinya seorang diri. Bagaimana tidak, seorang offshore-ers tidak mungkin dapat pulang kampung sekehendak hatinya, mereka harus menunggu hingga jadwalnya pulang, itupun jika kondisi cuaca memungkinkan, kalau tidak, bisa jadi berbulan-bulan tidak pulang kampung. Kita benar-benar harus siap dan tegar menghadapi kemungkinan itu, apalagi jika nanti kita sudah memiliki anak, kita harus mampu membuat anak kitapun tegar menghadapinya. "Bunda, Ayah kok gak pulang-pulang ya?" atau "Ini ulang tahunku, aku mau Ayah disini!" atau mungkin "Hari pertama sekolah, aku mau diantar Ayah !", Mungkin nanti kita akan menghadapi hal-hal semacam itu. Sebagai Bunda, kita harus tegar dan mempersiapkan jawaban dari semua pertanyaan itu. Jangan sampai anak-anak kita berpikiran "Ayah gak sayang sama aku, Ayah gak pernah ada saat ulang tahunku", atau yang lainnya. Kita harus mampu memberikan penjelasan yang masuk akal tentang pekerjaan Ayah mereka dan membuat mereka bangga memiliki Ayah seorang offshore-ers, bukan malah sebaliknya. Bagaimana caranya?? Itu kreativitas Anda, Mom...^^ (kita akan bahas di part 2, Insya'Allah..)
  • Jadikan Liburnya Berarti
Buatlah liburan suamimu yang hanya sebentar itu memberikan kesan yang mendalam, manfaatkan waktu yang kalian punya untuk kegiatan bersama-sama. Seperti berlibur, piknik atau apapun kegemaran kalian, yang jelas jangan hanya berdiam diri di rumah yang akan membuat suamimu bosan, bahkan sampai merasa lebih enak bekerja daripada di rumah bersama keluarga. Jangan sampai!
Jika kalian tidak menyukai aktivitas di luar rumah, kalian bisa bersantai di ruang keluarga bersama-sama, sambil nonton film favorit ditemani dengan teh dan kue buatan Bunda. Sambil bercerita kejadian-kejadian seru yang dialami oleh masing-masing anggota, itu juga akan semakin membuat kesan keluarga kalian semakin kuat. Asal jangan biarkan suamimu menghabiskan hari dengan tidur atau melamun sendirian. Jadilah istri yang cerdas !
  • Kuat, Tegar, Sabar, dan Syukur
Inilah kunci utama bagi istri Offshore-ers. KUAT, karena harus mengurus segala keperluan keluarga sendiri selama suami bertugas di laut, kuat menjadi pengganti suami sendiri, seperti mengganti genting ruah yang bocor, mengganti lampu yang mati, semua itu akan menjadi tugasmu, Mom ^^. TEGAR, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Ketika anak, keluarga, atau kita sendiri sakit, kita harus tegar menghadapinya sendiri. Bahkan mungkin ketika ada orang tua, atau keluarga yang meninggal, dan suami tak ada, kitapun harus menggantikan perannya. Mungkin olok-olok akan datang dari sebagian orang, jangan patah arang, tetap Tegar, karena itulah konsekuensimu memilih Offshore-ers.. :) SABAR, karena semua akan indah pada waktunya. Mungkin saat ini kita merasa capek, jarang mendapat perhatian suami, dan merasa hidup begitu jahat, tapi ingatlah, suatu saat kita akan menuai hasilnya. Allah tidak tidur, Dia akan membalas semua hal baik yang telah kita tanam dengan kebaikan yang berlipat ^^ SYUKUR, karena semua yang kita lalui adalah skenario Yang Maha Kuasa. Jodoh, rezeki, semua sudah dituliskan, kita tinggal menjalani dengan keikhlasan. Percayalah, kamu dipercaya menjadi istri seorang Offshore-ers karena Allah melihat kamu begitu istimewa dan Allah percaya kamu mampu menjadi wanita terbaik disampingnya dan disisi anak-anaknya :)

Katakanlah, "Wahai suamiku, aku bangga memilikimu, aku bangga dengan profesimu, dan aku akan membanggakanmu kepada semua orang, hingga mereka melihat bahwa apapun tak menghalangi cinta suci kita."

Semua yang aku tuliskan di atas adalah teori yang telah aku pelajari selama aku mengikrarkan diri menjadi istri seorang Offshore-ers. Untuk praktek yang lebih riil, kita sambung di part 2 ya, nanti, ketika aku sudah merasakan realita menjadi istri seorang Offshore-ers sesungguhnya :D. Semoga aku masih diberikan kesempatan untuk menuliskannya kembali.^^

Salam Berbagi...

Kamis, 05 Maret 2015

Jogjakarta, Truly Amaziinggg - 20 - 22 Oktober 2014

Sudah lama pengen ke Jogja, akhirnya keturutan juga.. :)

Critanya saat itu aku aku libur kerja seminggu, saat itu juga mas Alfian (aka Masnya Luluk) sedang off kerjanya, jadi dehh nyusun rencana buat main ke Jogja.

Kami berangkat naik kereta Malioboro dari Blitar menuju ke stasiun Tugu, Jogjakarta jam 09.58 WIB. Perjalanan dari Blitar ke Tugu gak lama, cuma makan waktu lima jam (hahaha,, lama juga ternyata yaa..). Kami tiba pukul 15.06 WIB, langsung deh hunting nyari penginepan.Agak lama juga jalan-jalan sepanjang jalan Sosrowijayan sampai akhirnya nemu penginapan yang lumayan terjangkau. Namanya Hotel Supalana. Tarifnya Rp 180.000 semalem, dapet TV, AC sama sarapan roti. Setelah istirahat dan mandi, kami nyari makan di sekitaran Jalan Malioboro. Saat itu aku kepengen banget nyobain nasi kucing yang katanya murah, hihihi.. Alhasil beli nasi kucing Rp 3.000 an sama lauk gorengan 500 perak..(penghematan cuyy.., namanya juga Backpacker..^^).

Ini nih trip mbolang aku..:D

Hari Pertama, Selasa, 21 Oktober 2014

- Wisata Candi (Candi Borobudur + Prambanan)

BOROBUDUR
  1. Naik Transjogja 2B dari Halte Malioboro ke Terminal Jombor, ongkosnya cuma 3.000 kok..:)
  2. Dari Jombor naik bus yang ke arah Borobudur, nanti langsung turun di Terminal Borobudur, ongkosnya 10.000. Lumayan jauh rute perjalanan bus ini, hampir 2 jam perjalanan dengan melewati 2 terminal gede.Tapi gak perlu takut kebablasan, karena bus ini terakhir sampai Terminal Borobudur aja.
  3. Begitu di Terminal, ntar banyak bapak-bapak yang nawarin naik dokar atau bisa juga ngojek. Sebelum jalan ke lokasi candi, kami sempat sarapan dulu di tempat makan pas depan Terminal. Nasi pecel lauk telur ceplok 10.000, tergolong mahal untuk ukuran makanan di Jogja (jangan tergoda jika ada tulisan nasi pecel 7.000, ternyata itu belum sama lauk.. :( )
  4. Udah kenyang, kami lanjut ke lokasi candi naik dokar, tarifnya 15.000, uda gak bisa di tawar lagi. Kalo jalan sih lumayan jauh, apalagi dengan cuaca yang panas, cukup untuk membuat kulit hitam,hhe....
  5. Sampailah kita di lokasi Candi, di sana banyak orang jualan topi, yahh,, emang panas si ya, aku pun akhirnya nywa payung, 5.000 untuk satu payung. Untuk harga tiket masuknya 30.000 per orang.
  6. Menuju ke lokasi candinya ternyata masih jauh lagi dari pintu masuk, karena gak mau bercapek2, kami putusin naik kereta kelinci, 6.000 per orang + gratis air minum botol kecil.
  7. Sampailah kita di Candi Borobudur..^^



 PRAMBANAN
  1. Naik bus lagi ke arah terminal Jombor (sama kayak berangkatnya)
  2. Dari terminal Jombor naik Transjogja 2A arah Bandara, trus oper 1A turun di Candi Prambanan. Perjalanannya agak ribet, lama, sekitar 2 jam baru nyampek kayaknya. Muter lewat bandara Adi Sucipto juga,hehe.. gak mudeng ah, pokoknya nyampek aja. Apalagi itu udah hampir jam 4 sore, takut Candinya keburu tutup.
  3. Akhirnya, sampai juga di Halte Prambanan, tapi masih harus jalan kaki lumayan jauh lagi untuk menuju ke lokasi Candi. Waktu udah nunjukin pukul 16.30 WIB. Hampir patah semangatku, untung di depanku ada rombongan bule yang jalan kaki dengan semangatnya, bawa tas ransel gede lagi, si Bule aja masih kuat, masa aku enggak,,hihi...
  4. Cepet2 beli tiket masuk Candi Prambanan, 30.000 per orang, trus langsung naik ke Candi. Wooww.. menurutku ini lebih keren dari Candi Borobudur. Kalo Borobudur udah banyak yang rusak, udah gak jelas pahatannya, sementara di Prambanan masih terlihat terawat, tempatnya pun terlihat lebih bersih. Ditambah lagi di Prambanan tidak ada penjual2 di jalan2, jadi lebih nyaman deh...
  5. Kami menghabiskan senja sambil menunggu sunset. Woww.. Sunset di Prambanan kereen loo... :)
  6. Pukul 18.00 WIB pulang lagi ke penginapan naik Transjogja.

Hari Kedua, Rabu, 22 Oktober 2014

- Jalan2 di Dalam Kota Jogjakarta (Keraton Jogja, Tamansari)
  1. Dari Jalan Malioboro, naik Transjogja arah Keraton. Aku kira arah ke keraton tidak terlalu jauh, tapi ternyata masih jauh dari Halte. Akhirnya, kami naik becak, 15.000 sampai ke pintu keraton. Tiket masuk keraton 6.000 per orang + 2.000 untuk izin mengambil foto di dalam keraton.
  2. Puas di kraton, aku lanjutin ke museum kereta trus lanjut tamansari naik becak, sama Bapak becaknya sih  diajak dulu muter liat-liat kaos oblong sama bakpia, sampek di Tamansari. Waktu itu seingatku bayar Bapak becaknya sekitar 15.000 an. 
  3. Nahh... ternyata buat ke Tamansari itu masih perlu jalan jauh lagi, lewat kampung-kampung penduduk gitu. Pertama, aku diarahin buat wisata ke Sumur Gumuling dulu, itu tuu,, yang katanya bekas masjid Sultan. Karena aku bingung dengan jalannya, jadi aku dianter sama Bapak guide, ditunjukin jalannya sambil diceritain sejarah-sejarahnya. Seruu sih,, tapi jadi gak bisa bebas, gak bisa selfie2, karena Bapaknya terus aja cerita, hehe...
  4. Selesaii dari Tamansari, rasanya kaki ini sudah tidak bisa diajak kompromi, pegel2 semua, akhirnya aku kembali ke Jl. Malioboro naik becak. Eii,, tapi kami sempat mampir sholat dulu di Masjid Agung yang katanya paling kokoh itu loo..:)
  5. Abis itu belanja di sepanjang Jalan Malioboro buat oleh2 orang di rumah. Kaos setelan buat anak2 disana harganya berkisar 35.000, sama halnya dengan kaos2 dewasa, tapi ada juga yang cuma 15.000 dengan kain yang tipis tentunyaa... 
  6. Traa daaa... Rampung sudah perjalanan di Jogja kali ini, pukul 20.00 WIB aku balik lagi dehh ke kampung halaman naik kereta Malioboro lagi. But, that's great travel, Jogjakarta is amazing city.. :D

Jumat, 30 Januari 2015

Eksotisme Kelud pasca Letusan - 29 Januari 2015

Traa daaa... Saatnya kita travelling ke daerah sekitar rumah yang malah belum pernah dikunjungi,,hehe.. It's KELUD mountain..^^ Yaa,, kelud adalah salah satu tempat tujuan wisata di daerah Kediri, Jawa Timur.

Akses jalan kesana juga tidak terlalu sulit. Bagi kamu yang dari Blitar ke timur, bisa lewat jalan di depan makam Bung Karno, tinggal lurus aja, sampek masuk daerah Nglegok, nanti ada pertigaan, tinggal ambil ke kanan untuk sampai ke Kelud, jaraknya kira-kira 35 km dari kota Blitar. Kalau kamu yang dari Barat, bisa ambil lewat Ngancar, Kediri, jaraknya 30 km dari Kediri. Jalanan menuju Kelud lumayan lancar, karena sudah beraspal. Di sepanjang perjalanan, mata kita pun akan dimanjakan dengan hijaunya pepohonana, ladang dan kebun nanas yang sangat indah. Tiket masuknya pun cukup murah, kurang dari Rp. 10.000 untuk satu orang.



Percaya ato enggak, pasca letusan, gunung kelud tetap eksotis. Lereng-lereng yang hijau semakin menambah daya tarik gunung yang satu ini. Sayangnya, pas aku sama rombongan (cuma berempat siihh..) kesana, batas terakhir sepeda motor hanya sampai bawah, masih harus jalan jauh lagi jika ingin sampai ke puncak. Itu pun kami tidak dapat menuju ke puncaknya langsung, hanya melihat dari kejauhan karena cuaca yang tidak mendukung, ditambah lagi akses jalan yang sudah tertutup lumpur akibat letusan. Sayangnya lagi, dulu sebelum letusan katanya ada gua yang menakjubkan di sekitar kawah kelud, namun sekarang gua itu pun sudah tertimbun tanah dan lumpur. Sayang sekalii...:(

Ini nih, kelud sebelum letusan :

Bandingkan dengan :


Tapi tenang aja,, jika kamu berencana berwisata ke Kelud, mata kamu masih akan dimanjakan dengan pemandangan yang super menakjubkan, hijaunya lereng gunung ditambah dengan lahar dingin putih yang menghiasi, malah terkesan lebih eksotis. Cocok dech bagi kamu yang suka foto-foto, atau bisa juga buat tempat foto pre-wedding. Kereenn kak..:)



Gimana?? Gak nyesel deh travelling kesana :)

Teruslah berpetualang, karena berpetualang mengajarkanmu banyak hal ^^