Heyy,,
tahukah kamu, sekarang aku sedang bersemangat mempersiapkan segala hal tentang
pernikahanku. Sebagian orang bilang tanggal pernikahanku masih lama, jadi tak
perlu memikirkannya sekarang. Huahh.. tapi aku tak bias diam dan tak
memikirkannya, apa aku terlalu bersemangat apa aku alay yaa..hihihiii… Terserah
kata orang, yang penting, I’m happy to do that. Yayyayyy…J
Tinggal 4
bulan lagi loo (7 Agustus 2015)… dan itungannya udah banyak juga yang aku dan
Mas lakuin. Ini nihh.. step by step preparation wedding kami…
- Nentuin tanggal. Hahaha.. ya iya lah ya, ini dulu steo yang paling penting, sebelum ngomongin konsep dan segala detailnya, harus ada tanggalnya dulu dong. Yang nentuin tanggal ini sesepuh di desanya Mas, percaya gak percaya sih,, sebenarnya menurut kami semua tanggal itu baik, tapi daripada jadi bahan omongan mending ngikutin adat aja dehh..hehe…10 Januari 2015. Pas hari tunangan kami itu, para orang tua mbicarain tanggal pernikahan, ngitungnya berdasarkan weton (hari lahir) ku dan Mas. Pokoknya dihitung pakek biji-biji gitu, kayak main dakon, hihi… tiba-tiba dapet dehh hari Jumat Pon tanggal 21 Syawal, kalo ditranslate ke kalender Masehi, jatuhnya 07 Agustus 2015. Hanya hari itu yang bisa untuk tahun ini, sementara untuk tahun depan gak ada hari yang cocok (aneh ya,, masa dari 265 hari dalam setahun gak ada yang baik buat kami..). Akhirnya, kami dan semua keluarga setuju dengan hari itu. Fix, Jumat, 07 Agustus 2015 J
- Bikin Timeline/schedule. Meskipun jarak antara tunangan dan hari pernikahan terhitung lama (7 bulan), tapi aku tetep bikin timelinenya sampai hari H. Gak usah ribet, gak perlu pakek Microsoft Project, hihii… yang penting jelas apa yang mau dilakuin, aku buat per minggu, soalnya jangkanya masih lama, ntar kalo udah mendekati mungkin bisa expand jadi per hari.
- Cost Estimated. Wahh.. ini ni yang berat, masalah duit tu pasti sensitive deh.. :( Pastiin kamu tentuin dulu budget yang kamu siapin buat acara nikahan, setelah itu baru deh dijabarin berdasarkan budget itu, jadi gak akan ada kejadian besar pengeluaran daripada budget anggaran. Usahain jangan terlalu berlebihan, boleh sih kalo ngadain pesta dan syukuran, toh pernikahan kan moment sekali seumur hidup, siapa sih yang gak mau pernikahannya mengesankan,, tapi ingat juga, hidup kalian gak berakhir setelah menikah, justru itu adalah awal lembaran baru kalian yang sesungguhnya, jadi jangan sampai saldo kalian terkuras untuk pesta pernikahan hingga tak ada yang tersisa untuk setelahnya.
- Wedding Organizer/Vendor. Baru deh tentuin mau pakek WO apa diatur sendiri, tentuin juga vendor yang akan berkontribusi untuk pernikahan kalian. Sebaiknya dari jauh-jauh hari kalian sudah harus survey, agar tidak bentrok dengan acara orang lain, selain itu kalian juga bisa memilih vendor dengan kualitas bagus dan harga miring,,hehehe… kalau bisa, gunakan satu vendor saja, alias borongan, agar acara kalian lebih teratur. Pengalaman saudaraku, karena vendor yang digunakan berbeda-beda (mis. rias, dekorasi, sound system, dokumentasi dan catering dengan vendor yang berbeda-beda), maka akan kesulitan dalam hal koordinasi antar vendor. Contohnya, saat bagian dekorasi sudah mau mulai bekerja, tapi ternyata tim tenda dan panggung belum dipasang, jadi semua pekerjaan jadi molor dari waktunya. Beda halnya ketika menggunakan satu vendor, kita pun dapat dengan mudah melakukan komplain karena tidak kebingungan dengan CP yang terlalu banyak.
- Start. Mulailah pesan souvenir, undangan, dan semua yang bisa di cicil, hihi.. biar gak repot dan gak berat di ongkos pas di akhir. Untuk kasus pernikahanku, H-7 bulan aku udah liat-liat ke vendor, H-5 bulan liat-liat souvenir, H-4 bulan pesen souvenir, undangan, tas buat yang syukuran, dan fiksasi vendor. Rencananya, H-1 bulan sudah sebar undangan dan finish persiapan, tinggal pesan-pesan catering, karena untuk catering ini, kami pesan dari berbagai penjual,hehe…
- Administrasi KUA. Untuk hal ini, aku juga masih belum jelas alurnya seperti apa, insya’allah aku bahas di kesempatan lain.
- Tes Kesehatan. Banyak pasangan yang enggan melakukan tes kesehatan pra nikah, padahal hal ini justru bagian yang sangat penting untuk dilakukan. Apalagi di Indonesia sudah banyak kasus adanya penyakit Talasemia pada bayi, yaitu penyakit bawaan yang terjadi karena orang tuanya memiiki potensi sebagai pembawa Talasemia. Padahal dengan melakukan tes kesehatan pra nikah, hal tersebut dapat dihindari. Ya… berpikirlah lebih jauh, karena kesehatan itu adalah asset yang luar biasa. Jika masih enggan juga untuk melakukan check up general, setidaknya sebelum menikah, pasangan harus melakukan imunisasi, demi kesehatan kedua pasangan dan juga anak-anaknya kelak.
Yahh…
pernikahan adalah sebuah titik dalam hidup manusia, dimana kedewasaan,
kematangan berpikir dan kemampuan beradaptasi seseorang diuji. Pernikahan
adalah langkah mulia untuk menggapai surga dengan cara yang indah. Jadikanlah
pernikahanmu berkesan dan menjadi sejarah untuk dapat dikenang bersama anak dan
cucu kelak. Raihlan tujuan hidup bersama pasangan kalian, berbahagialah, dan
jadilah keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar